Image

RS KARITAS WEETEBULA

Karya Kesehatan Suster ADM di Sumba Barat Daya-NTT

RUMAH SAKIT KARITAS WEETEBULA

Profil RS Karitas : https://youtu.be/JXUG-neL9cw?si=qKDvbkSUUg-MTnBy


VISI : “Menjadi rumah sakit dengan  pelayanan kesehatan terbaik di  Sumba”


MISI :     Ø  Rumah Sakit Karitas   terakreditasi

Ø  Menjadi pusat rujukan untuk Puskesmas se kabupaten Sumba Barat Daya

Ø  Memberikan pelayanan yang profesional

Ø  Menyelenggarakan pelayanan kesehatan antar profesi yang bermutu

Ø  Meningkatkan keandalan sarana prasarana rumah sakit

Ø  Meningkatan kwalitas sumber daya menusia secara menyeluruh

Ø  Meningkatkan net working

    MOTTO : “Melayani dengan kasih”


             Rumah Sakit Karitas adalah salah satu unit karya upaya pelayanan bidang kesehatan milik Kongregasi Suster-suster Amalkasih Darah Mulia (ADM) yang dikelola oleh Yayasan Karitas Katolik Sumba. Upaya pelayanan kesehatan ini sebagai tanggapan para Biarawati Amalkasih Darah Mulia di Waitabula yang pada awalnya melihat kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dimulai pada tanggal 19 November 1958  oleh Sr. Regina yang merawat orang sakit di ruang samping pendopo Susteran Waitabula dan semuanya masih sangat darurat dan sederhana.

Pada tanggal 06 Februari 1959 Pater Deken bertemu Kepala Daerah (Bapak Lede Kalumbang) di Waikabubak untuk membicarakan rencana pembangunan klinik, dan pembangunan Sekolah Rumah Tangga, serta permohanan untuk memberikan pelayanan pengobatan oleh Sr. Regina. Dan sejak tanggal 16 Februari 1959 Sr. Regina resmi bekerja sebagai perawat di klinik yang bertempat di Susteran Waitabula.

Tanggal 17 Februari 1959 antara Suster-suster (Biarawati) dengan Bapak Yosep Nudu, dibicarakan rencana membentuk Yayasan Karitas Katolik Sumba, dimana visi dan misi yayasan adalah menolong masyarakat dibidang kesehatan dengan membentuk unit karya kesehatan. Salah satu karya kesehatan yang dibentuk adalah rumah sakit. Sejak itu mulailah proses pembangunan Rumah Sakit Karitas. Tanggal 1 Juni 1961 Rumah Sakit Karitas Waitabula diresmikan oleh Kementerian Kesehatan, dengan nomor keluarnya SK: 28473/RS, tanggal 17 Mei 1961.

Tanggal 9 Juni 1962 Kunjungan Pimpinan Umun Kongregasi Amalkasih Darah Mulia, Muder Elisabeth dari Jerman bersama Muder Patricia Pimpinan Regional Kutoarjo dan Sr. Mikaela kembali ke Sumba untuk membicarakan lebih lanjut pembangunan Rumah Sakit Karitas serta membicarakan kontrak antara Suster-suster Amalkasih Darah Mulia dengan Prefektur Mgr. Legeland CSsR. Tanggal 18 Juli 1962 penandatanganan kontrak antara Suster dengan Prefektur Sumba-Sumbawa. Pada bulan September 1963 rencana pembangunan rumah sakit semakin mantap dengan penyediakan lahan 1.000 (seribu) meter persegi. Tanggal 17 Maret 1966 Rumah Sakit Karitas diberkati secara resmi, dan pada saat itu hanya untuk bisa menampung 30 – 60 pasien rawat inap.

Tergeraknya keinginan para suster-suster Amalkasih Darah Mulia (ADM) untuk mendirikan rumah sakit di Sumba adalah karena pada waktu itu, situasi masyarakat di Sumba dengan kondisi yang memprihatinkan, antara lain:

a.       Banyaknya ibu yang meninggal karena kehamilan dan melahirkan .

b.      Banyaknya  penderita penyakit  TBC, malaria, anemia dan kecacingan.

c.       Belum adanya perhatian terhadap personal hygine.

d.      Kurangnya air bersih, karena keadaan tanah yang tandus dan kurangnya hujan.

e.       Banyaknya masyarakat miskin dan berpendapatan rendah.

f.        Kurangnya penghargaan terhadap martabat wanita (misalnya: kawin paksa).

g.      Rendahnya tingkat pendidikan, banyaknya anak-anak yang tidak sekolah.

Setelah selama 26 tahun Rumah Sakit Karitas berkarya, bangunan rumah sakit mulai rusak dan tidak layak, maka perencanaan pembangunan gedung rumah sakit dimulai lagi pada tahun 1992. Pada tanggal 08 Februari 1993 Rumah Sakit Karitas memperoleh ijin tetap penyelenggaraan rumah sakit, dengan catatan; sarana fisik atau bangunan rumah sakit harus sesuai standar.  Atas dasar inilah maka gedung rumah sakit dibangun dalam 3 (tiga) unit dengan kapasitas 70-90 tempat tidur.

Dengan bertambahnya jumlah dan mobilisasi penduduk di kota Tambolaka dan kabupaten Sumba Barat Daya menyebabkan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan, setelah dikaji lebih lanjut bahwa dengan tempat tidur yang ada saat itu di Rumah Sakit Karitas tidak representative lagi  dengan kebutuhan masyarakat, maka oleh pihak kongregasi, yayasan dan direksi, disepakati  untuk menambah kapasitas dan kwalitas layanan rawat inap (tempat tidur). Oleh karena itu para suster Amalkasih Darah Mulia, menyerahkan rumah biara yang kemudian akan digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (Rumah Sakit Karitas) di Pulau Sumba.  Selain itu juga, gedung Budi Daya beserta tanah yang awalnya dihibahkan oleh Keuskupan Waitabula (Mgr.Kherubim Pariera, SVD) kepada Suster–suster Amalkasih Darah Mulia (ADM), kemudian dihibahkan juga untuk kepentingan pelayanan Rumah Sakit Karitas.


                                         

  

                                                 Rumah Sakit Karitas Sumba Barat Daya Weetebula-NTT

Renovasi dan pembangunan untuk penambahan ruang  rawat inap, ruang ICU / HCU, aula dan ruang pertemuan, sarana kebutuhan administrasi manajemen rumah sakit ini, maka oleh  keluarga besar Karitas bersama para suster ADM, peletakan batu pertama pada tanggal 26 Januari 2015 dimaknai sebagai ungkapan iman bahwa  “dalam seluruh pekerjaan kami hanya dengan campur tangan Tuhan semuanya dapat berlaksana dengan baik.


Kategori: KARYA-KARYA

Berita Terkait

LIVE IN PANGGILAN PART 1

90 TAHUN MISI DI INDONESIA

Matahari Di Ufuk Timur

Redemisti nos Domine
in Sanguine Tuo.

prompangsusteradm@gmail.com
(0274) 562739

Jl. Abu Bakar Ali No.12, Kotabaru, Kec. Gondokusuman
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224